Fimosis adalah prepusium penis tidak yang tidak dapat diretraksi (ditarik) ke proksimal sampai ke korona galndis. Hingga usia 3-4 tahun penis tumbuh dan berkembang dan debris yang dihasilkan oelh epitel prepusium (smegma) engumpul di dalam prepusium dan perlahan-lahan memisahkan prepusium dari glans penis. Ereksi penis yang terjadi secara berkala membuat prepusium terdilatasi perlahan-lahan sehinga prepusium menjadi retraktil dan dapat ditarik ke proksimal.
Fimosis menyebabkan gangguan
aliran urine berupa sulit kencing, pancaran urine mengecil, menggelembungnya ujung prepusium penis pada saat miksi dan menimbulkan retensi urine. Kadangkala pasien dibawa berobat oleh orang tuanya Karena adanya benjolan lunak di ujung penis yang tak lain adalah korpus smegma. Smegma terjadi dari sel-sel mukosa prepusium dan glans penis yang mengalami deskuamasi oleh bakteri yang ada didalamnya.
aliran urine berupa sulit kencing, pancaran urine mengecil, menggelembungnya ujung prepusium penis pada saat miksi dan menimbulkan retensi urine. Kadangkala pasien dibawa berobat oleh orang tuanya Karena adanya benjolan lunak di ujung penis yang tak lain adalah korpus smegma. Smegma terjadi dari sel-sel mukosa prepusium dan glans penis yang mengalami deskuamasi oleh bakteri yang ada didalamnya.
Tindakan tidak dianjurkan melakukan dilatasi atau retraksi yang dipaksakan pada fimosis karena menimbulkan luka dan terbentuk sikatriks pada ujung prepusium sebagai fimosis sekunder. Dapat diberikan salep dexametasone 0,1% yang dioleskan 3 atau 4 kali. Diharapkan setelah pemberian selama 6 minggu prepusium dapat diretraksi spontan kemudian dilakukan sirkumsisi.
Parafimosis
Parafimosis adalah prepusium penis yang diretraksi sampai di sulkus koronarius tidak dapat dikembalikan pada keadaan semula dan timbul jeratan pada penisdi belakang sulkus koronarius. Menarik (retraksi) prepusium ke proksimal biasanya dilakukan pada saat masturbasi atau bersenggama atau sehabis pemasaangan kateter. Jika preposium tidak secepatnya dikembalikan ke tempat semuala, menyebabkan gangguan aliran balik vena superficial sedangkan aliran arteri tetap berjalan normal. Hal ini menyebabkan edema glans penis dan dirasakan nyeri. Jika dibiarkan bagian penis di sebelah distal jeratan makin membengkak yang akhirnya bisa mengalami nekrosis galnas penis.
Tindakan diusahakan prepusium dikembalikan secara manual dengan melakukan pemijatan secara perlahan selama 3-5 menit diharapkan edema berkurang dan secara perlahan-lahan prepusium dikembalikan pada tempatnya. Jika tindakan ini gagal maka dilakukan dorsum insisi pada jeratan sehingga preputium dapat dikembalikan pada tempatnya.
Penyakit Peyroni
Penyakit peyroni adalah didapatkannya plaque atau indurasi pada tunika albuginia korpus kavernosum penis sehingga menyebabkan terjadinya angulasi (pembengkokan) batang penis pada saat ereksi. Biasanya pasien datang dengan keluahan nyeri dan terjadi angulasi (penis bengkok) pada saat ereksi sedang pada saat tidak ereksi nyeri menghilang. Akibat nyeri dan angulasi ini kemampuan penetrasi ke vagina menjadi berkurang. Pada pemeriksaan teraba jaringan keras( fibrus) atau berupa plak multiple pada tunika albuginea
50% penyakit ini dapat mengalami remisi spontan setelah observasi selama 1 tahun. Dapat diberikan tomoxifen 20mg dua kali sehari selama 6 minggu. Jika menunjukan respon yang baik pengobatan diteruskan selama 6 bulan. Untuk mencegah aktifitas fibroblast dapat dicegah dengan pemberian colchicines atau verapamil. Nyeri yang berkepanjangan dapt diberikan vitamin E 200 mg tiga kali sehari. Pemberian potassium aminobenzoat tidak dianjurkan karena banyak menimbulkan efek samping.
Hipospadia
Hipospadia adalah kelainan congenital berupa muara uretra yang terletak di sebelah ventral penis dan sebelah proksimal ujung penis. Letak meatus uretra bisa terletak pada glandular hingga perineal. Pada hipospadia tidak didapatkan prepusium ventral sehingga prepusium dorsal menjadi berlebihan (dorsal hood) dan sering disertai korde. Kadang-kadang sering disertai stenosis meatus uretra dan anomaly bawaan berupa testis maldesensus atau hernia inguinalis. Tujuan funsional operasi hipospadia adlah untuk kosmetik penis sehingga fungsi miksi dan fungsi seksual normal dan penis dapat tumbuh dengan normal. Reparasi hipospadia dianjurkan pada usia prasekolah agar tidak menggangu kegiatan sekolah juga karena operasi dapat dilakukan lebih dari sekali jika terjadi komplikasi.
Striktura Uretra
Strictura uretra adalah penyempitan lumen uretra karena fibrosis pada dindingnya. Penyempitan lumen ini disebabkan karena dindingnya mengalami fibrosis dan pada tingkat yang lebih parah terjadi fibrosis korpus spongiosum. Stricture uretra dapat disebabkan karena suatu infeksi, trauma pada uretra dan kelainan bawaan. Infeksi yang sering menimbulkan stricture uretra adalah infeksi oleh kuman gonokokus yang telah menginfeksi uretra beberapa tahun sebelumnya. Traauma yang sering menimbulkan stricture uretra adalah trauma tumpul pada selangkangan (straddle injury), fraktur tulang pelvis, dan instrumentasi atau tindakan transuretra yang kurang hati-hati.
Proses radang akibat trauma atau infeksi pada uretra akan menyebabkan terbentuknya jaringan sikatrik pada uretra. Jaringan sikatrik pada lumen uretra menimbulkan hambatan aliran urine hingga retensi urine. Aliran urine yang terhambat mencari jalan keluar di tempat lain dan akhirnya mengumpul di rongga periuretra. Jika terinfeksi menimbulkan abses periuretra yang kemudian pecah men membentuk fistula uretrokutan..
Terapi jika pasien datang dengan retensi urine secepatnya dilakukan sistotomi suprapubik untuk mengeluarkan urine. Jika dijumpai abses periuretra maka lakukan insisi dan pemberian antibiotoka. Obstruksi urine yang lama menimbulkan statis urine dan menimblkan infeksi saluran kemih, terbentuknya diverkel uretra/ buli-buli, abses periuretra, batu uretra, fistel uretra-kutan dan karsinoma uretra.
Priapismus
Priapismus adalah ereksi penis yang berkepanjangan tanpa diikuti dengan hasrat seksual dan sering disertai rasa nyeri. Priapismus merupakan salah satu kedaduratan karena jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat dapat menimbulkan kecacatan menetap berupa disfungsi ereksi.. Ereksi penis yang berkepanjangan dapat terjadi karena gangguan mekanisme outflow (veno-oklusi) sehingga darah tidak dapat keluar dari jaringan erektil atau adanya peningkatan inflow aliran darah arterial yang masuk ke jaringan erektil. Semakin lama ereksiiskemia semakin berat, setelah 3-4 jam ereksi dirasakan sangat sakit. Setelah 12 jam ereksi terjadi edema interstititial dan kerusakan endothelium sinusoid. Nekrosis otot polos kavernosa terjadi setelah 24-48 jam. Setelah lebih dari 48 jam terjadi ppembekuan darah dalam kaverne dan terjadi destruksi endotel sehingga jaringan-jaringan trabekel kehilangan daya elastisitasnya.
.
Terapi priapismus pertama pasien diminta melakukan latihan dengan melompat-lompat karena diharapkan terjadi diversi aliran darah dari kavernosa ke otot gluteus. Pemberian kompres air es pada penis atau enema larutan garam fisiologis diharapkan dapat merangsang aktifitas simpatik sehingga memperbaiki aliran darah kavernosa. Jika tindakan tersebut tidak berhasil maka membutuhkan aspirassi, irigasi atau operasi.. Apabila kejadian telah berlangsung beberapa hari maka harus segera operasi.
Disfungsi ereksi adlah ketidakmampuan yang menetap seorang pria untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup lama guna melakukan aktifitas seksualyang memuaskan. Disfungsi ereksi ini dialami oleh separuh pria yang berusia lebih dari 40 tahun. Penis mendapatkan aliran darah dari arteri pudendainterna yang kemudian menjadi arteri penis komunis. Selanjutnya arteri ini bercabang menjadi arteri kavernosa atau arteri sentralis, arteri dorsalis penis dan arteri bulbo-uretralis.. Arteri sentralis memasuki rongga kavernosa kemudian bercabang-cabang menjadi arteriol helisin yang kemudian akan mengisikan darah ke sinusoid.
Darah vena dari rongga sinusoid dialirkan melalui anyaman/ pleksus yang terletak di tunika albuginea untuk mengalirkan darah ke vena dorsalis penis.
Rangsangan seksual menimbulkan peningkatan aktivitas saraf parasimpatis yang mengakibatkan terjadinya dilatasi arteriole dan kontriksi venule sehingga inflow meningkat sedangkan outflow akan menurun. Hal ini menimbulkan peningkatan volume darah dan ketegangan pada corpora meningkat sehingga penis menjadi ereksi (tegang). Fase ereksi dimulai dari rangsangan yang berasal dari genetalia eksterna berupa rangsangan raba (taktil) atau rangsangna yang berasal dari otak berupa fantasi, rangsangan pendengaran atau penglihatan. Rangsangan tersebut menyebabkan terlepasnya neurotransmitter dan mengakibatkan terjadinya dilatasi arteri kavernosus, relaksasi otot kavernosus, dan konstriksi venule emisaria. Keadaan ini menyebabkan banyak darah yang mengisi rongga sinusoid dan menyebabkan ketegangan penis.
Timbulnya disfungsi ereksi disebakan oleh beberapa factor antara lain Psikogen, nerogen, arteriel,kavernosal, dan penyakit sistemik. . Evaluasi terhadap pasien yang mengalami disfungsi ereksi meliputi evaluasi seksual, evaluasi medic, dan evaluasi psikologik. Tujuan evaluasi ini adalah untuk mengetahui apakah pasiend menderita disfungsi ereksi atau disfungsi seksual. Kadang pasien yang mengeluah menderit adisfungsi ereksi tapi ternyata menderita penurunan libido, ejakulasi dini, ejakulasi retrograde, tidak dapat menikmati orgasmus dan kelainan lain.
Terapi dengan pemakaian alat vakum penis saat ini mulai banyak digemari. Alat ini berfungsi memberikan tekanan negative pada penis yang memungkinkan pengaliran darah ke dalam sinusoid sehingga terjadi ereksi. Untuk mempertahankan volume darah di dalam sinusoid dipasang karet penjerat yang diletakkan pada basis penis sehingga ereksi menjadi lebih lama, injeksi dengan obat-obatan vasoaktif secara intrakavernosa seperti papaverin, fetolamin, prostaglandin E1 atau kombinasi dari beberapa obat-obatan itu. Akan tetapi terapi dengan injeksi intrakavernosa dapat menimbulkan penyulit berupa fibrosis pada bekas suntikan, terjadinya peningkatan nilai faal hepar, nyeri sewaktu ereksi, dan ereksi berkepanjaangan sampai menimbulkan priapismus. Kemudian alternative terakhir adalah tindakan operasi dengan pemasangan prosthesis penis akan tetapi harganya sangat mahal. Penggunaannya jika ingin bersenggama penis dapat dikembangkan dan jika selesai bersenggama penis dapat dilemaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar