Senin, 23 Mei 2011

Anatomi

Organ reproduksi pria terdiri atas testis, epididimis, vas deferens, vesikula seminalis, prostat dan penis.

Testis
Testis adlah organ genitalia pria yang terletak di skrotum. Ukuran testis pada orang dewasa adalah 4x3x2,5 cm dengan volume 15-25 ml berbentuk ovoid. Kedua buah testis terbungkus oleh jaringan tunika albuginia. Diluat tuniak albuginia terdapat tunika vaginalis yang terdiri dari lapisan viseralis dan parietalis serta tunika dartos. Otot kremaster yang berada di sekitar testis memungkinkan testis dapat digerakkan mendekati rongga abdomen guna mempertahankan temperature testis agar tetap stabil. Secaraa histopatologis testis
terdiri atas+  250 lobuli dan tiap lobules terdiri atas tubuli seminiferus terdapat sel-sel spermatogonia dan sel sertoli, sedang diantara tubuli seminiferi terdapat sel-sel leydeg. Sel sertoli berfungsi member makan pada bakal sperma, sedangkan sel leydeg (interstitial testis) berfungsi dalammenghasilkan hormone testosterone
Sel-sel spermatozoa yang diproduksi di tubuli seminiferi testis disimpan dan mengalmi maturasi di epididimis. Setelah mature sel-sel spermatozoa bersama-sama dengan getah daari epididimis dan vas deferens disalurkan menuju ke ampula vas deferens. S\el-sel itu setelah bercampur dengan cairan-cairan dari  epididimis, vas deferens, vesikula seminalis, serta cairan prostat membentuk cairan semen atau mani.

Epididimis
Epididimis adalah oragan yang berbentuk seperti sosis terdiri atas kaput, korpus dan kauda epididimmis. Karpus epididimis dihubungkan dengan testis melalui duktus eferentes. Sel-sel spermatozoa setelah diprduksi di dalam testis dialirkan ke epididimis. Disini spermatozoa mengalami maturasi sehingga  menjadi motil (dapt bergerak) dan disimpan di dalam kauda epididimis sebelum dialirkan ke vas deferens.

Vas deferens
Vas deferens adalah organ berbentuk tabung kecul dan panjangnya 30-35 cm, bermula dari kauda epididimis dan berakhir pada duktus ejakulatoris di uretra posterior. Dalam perjalanannya menuju duktus ejakulatorius, duktus deferens dibagi dalam bebrapa bagian yaitu pars tunika vaginalis, pars tunika skrotalis, pars inguinalis, pars pelvikum dan pars ampularis. Pars skrotalis ini merupakan bagian yang dipotong dan diligasi saat vasektomi. Duktus ini terdiri atas otot polos yang mendapatkan persyarafan dari sitem simpatik sehingga dapat berkontraksi untuk menyalurkan sperma dari epididimis ke uretra posterior.

Vesika seminalis
Vesika seminalis terletak di dasar buli-buuli dan di sebelah cranial dari kelenjar prostat. Panjangnya kurang lebih 6 cm berbentuk sakula-sakula. Vesikula seminalis menhasilkan cairan yang merupakan bagian dari semen. Cairan ini diantaranya adalah fruktosa berfungsi member nutrisi pada sperma.

Prostat
Prostat adalah orga genetalia pria yang terletak di sebelah inferior buli-buli, di depan rectum dan membungkus uretra posterior. Bentuknya seperti buah kemiri dengan ukuran 4x3x2,5 cm dan beratnya 20 gram. Kelenjar ini terdiri dari jaringan fibromuskular dan glandular yang terbagi dalam beberapa daerah atau zona yaitu zona perifer, zona sentral dan zona transisional, zona presprotatic sfingter dan zona anterior. Prostat menghsilkan cairan yang merupakan salah satu komponen cairan ejakulat. Jika kelenjar ini mengalami hyperplasia jinak atau berubah menjadi kanker ganas dapat membuntu uretra posterior dan mengakibatkan terjadinya obstruksi saluran kemih.

Penis
Penis terdiri atas 3 buah corpora berbentuk silindris, yaitu 2 buah corpora kavernosa yang saling berpasangan dan sebuah korpus spongiosum yang berada di sebelah ventralnya. Karpora kevernosa dibungkus oleh jaringan fibroelastik tunika albugenia sehingga merupakan satu kesatuan, sedangkan di sebelah proksimal terpisah menjadi 2 sebagai krura penis. Korpus spongiosum membungkus uretra mulai dari diafragma urogenitalis dan di sebelah proksimal dilapisi oleh otot bulbo kavernosus. Karpus spongiosum ini berakhir pada sebelah distal sebagai glans penis. Ketiga corpora ini dibungkus oleh fasia buck dan lebih superficial lagi oleh fasia colles atau fasia dartos yang merupakan kelanjutan fasia scarpa. Di dalam setipap korpus yang terbungkus oleh tunika albugenia terdapat jaringan erektil yaitu berupa jaringan kavernus (berongga) seperti spon. Jaringan ini terdiri atas sinusoid atau rongga lacuna yang dilapisi oleh endothelium dan otot poslos kavernosus. Ronga lacuna ini dapat menampung darah yang cukup banyak sehinggamenyebabkan ketegangan batang penis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar