Senin, 23 Mei 2011

Infeksi Urogenitalia

Pielonefritis akut

Pielonefritis akut adalah reaksi inflamasi akibat infeksi yang terjadi pada pielum dan parenkim ginjal. Pada umumnya kuman yang menyebabkan infeksi ini berasal dari saluran kemih bagian bawah yang naik ke ginjal melalui ureter. Kuman-kuman itu adalah Eschericia coli, proteus, klebsiella spp dan kokus gram positif yaitu streptococcus faecalis dan enterokokus. Kuman stafilokokus aureus dapat menyebabkan pielonefritis melalui penularan secara hematogen.

Gambaran klinis yaitu demam tinggi dengan disertai menggigil, nyeri di daerah perut dan pinggang, disertai mual dan muntah. Kadang-kadang terdapat gejala
iritasi pada buli-buli yaitu berupa disuria, frekuensi dan urgensi. Terpai ditujukan untuk mencegah terjadinya kerusakan ginjal yang lebih parah dan memperbaiki kondisi pasien yaitu berupa terapi suportif dan pemberian antibiotika. Antibiotika yang digunakan yaitu aminoglikosida yang dikombinasikan dengan aminopenisilin (ampisilin atau amoksisilin), aminopenisilin dikombinasi dengan asam klavulanat atau sulbaktam, karboksipenisilin, cephalosporin atau flouroquinolone. Jika dengan pemberian antibiotika ini keadaan klinis membaik, pemberian parenteral diteruskan sampai 1 minggu dan kemudian dilanjutkan dengan pembrian peroral selama 2 minggu berikutnya. Akan tetatpi jika dalam waktu 48-72 jam setelah pemberian antibiotika keadaan klinis tidak menunjukkan perbaikan, mungkin kuman tidak sensitive terhadap antibiotika yang diberikan.

Sistitis Akut
Sistitis akut adalah inflamasi \kut pada mukosa buli-buli yang sering disebabkan oleh bacteria. Mikroorganisme penyeab infeksi ini terutama adalah E. Coli Enterococcci, Proteus dan Stafilokokus aureusyang masuk buli-buli terutama melalui uretra. Sistitis akut mudah terjadi jika pertahanan local tubuh ,menurun yaitu pada diabetes mellitus atau trauma local minor seperti pada saat senggama. Inflamsai buli-buli ini juga dapat disebabkan oleh karena deodorant, detergent yang disemprotkan pada vulva atau obat-obatan yang dimasukkan intravesika untuk terapi kanker buli-buli.

Gambaran klinis. Reaksi inflamasi mukosa buli-buli mejadi kemerahan (eritema0, edema, dan hipersensitif sehingga jika buli-buli terisi  urine akan mudah terangsang untuk segera mengeluarkan isinya. Kontraksi buli-buli akan menyebabkan rasa sakit / nyeri di daerah suprapubik dan mudah berdarah. Terapi pada uncomplicated sistitis cukup diberikan antimikroba dosis tunggal atau jangka pendek (1-3 hari). Tetapi jika hal ini tidak memungkinkan maka dipilih antimikroba yang masih cukup sensitive terhadap kuman E. coli  yaitu nitrofurantoin, trimetoprim, sulfametoksazol aytau ampisillin. Kadang-kadang diperlukan obat-obat antikolinergik unatuk mencegah hiperriritabilitas buli-buli dan fenazopiridin hidroklorida sebagai antiseptic pada saluran kemih.

Prostatitis
Prostatitis adalah reaksi inflamasi pada kelenjar prostat yang dapat disebabkan oleh bakteri maupun non bakteri.  Terbagi dalam 4 kategori yaitu:
·         Prostatitis bacterial akut
·         Prostatitis bacterial kronis
·         Prostatitis non bacterial
·         Prostatitis asimtomatik

Epididimitis
Epididimitis adalah reaksi inflamasi yang terjadi apda epididimis baik secara akut maupun kronis.Dengan pengobatan yang tepat penyakit ini dapat sembuh sempurna tetapi jika tidak ditangani dengan baik dapat menular ke testis sehingga menimbulkan orkitis, abses pada testis, nyeri kronis pada skrotum yang berkepanjangan dan infertilitas. Diduga inflamasi ini berasal dari bakteri yang berasal dari buli-buli, prostat atau uretra yang secara ascending menjalar ke epididimis. Dapat pula terjadi refluk urine melalui duktus ejakulatorius. Mikroba penyebab infeksi pada pria dewasa yait Chlamidia trachomatis atau Neiserria gonorhoika sedangkan pada anak-anak yaitu E. Coli atau Ureoplasma ureolitikum
Gambaran klinis pasien mengeluh nyeri mendadak pada daerah skrotum diikuti dengan bengkak pada kauda hingga kaput epididimis. Tidak jarang disertai demam, malese dan nyeri ddirasakan hingga ke pinggang. Terapi antibiotika tergantung kuman penyebab infeksi. Pada pasien yang berusia dibawah 35 tahun dengan perkiraan kuman penyebab adalah clamidia trachomatis atau neiserria gonorhoicha maka antibiotika yang dipilih adalah amoksisilin dengan disertai probonesid atau ceftriaxoneyang diberikan secara intravena selanjutnya diberikan doksisiklin atau eritromicin peroral selama 10  hari. Tidak kalah pentingnya adalah pengobatan terhadap pasangannya.Sebagai terapi simtomatis untuk menghilangkan nyeri dianurkan memakai celana ketat agar testis terangkat, mengurangi aktifitas dan untuk mengurangi pembengkakakn dengan dikompres es.

Fournier
Pada awalnya demam tinggi sampai syok dan delirium. Keadaan local pada penis dan sekitarnya bengkak, nyeri, teraba hangat, erimatosus. Pada fase lanjut terjadi gangrene dengan nekrosis luas ,an plak hitam dan secret sangat berbau. Terapi pada gangrene Fournier adalah terapi suportif memperbaiki keadaaan umum pasien, pemberian antibiotika dan debridement dengan membuang jaringan nekrosis. Antibiotika yang dipilih yaitu antibiotika spectrum luas ayaitu golongan penicillin, klindamiccin, atau aminoglikosida.

Urosepsis
Urosepsis adalah sepsis yang disebabkan oleh mikrobakteria yang berasal dari saluran urogenitalia. Bakteri dengan mudah masuk ke saluran peredaran darahkarena pasien mengalami penurunan system kekebalan tubuh. Bakteri yang beredaar dalam darah mengeluarkan endotoksin yang dapat memacu terjadinya rangkaian septic cascade. Gejala klinis adalah demam, menggigil, hipotensi, takikardia, dan takipneu yang didahului dengan sistitis, pielonefritis, epididimitis, prostatitis akut, nyeri pinggang, keluhan miksi pasca katerisasi uretra atau pasca pembedahan saluran kemih. Penangann urosepsis harus dilakukan secara komprehensif dengan terlebih dahulu diambil sample urine dan darah untuk daimbil pemeriksaan kultur guna mengetahui kuman penyebaburosepsis. Berikan antibiotika gram negative ayaitu golongan aminoglikosida (gentamicin, tobramisin atau amikacin), golongan ampicillin yang dikombinasi dengan asam klavulanat atau sulbaktam ) cephalosporin golongan ketiga tau golongan flouroquinolone.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar